Para peneliti menyebut sistem ini sebagai cara baru dalam merancang sorben. Alih-alih menggunakan pendekatan tradisional "pilih dan kombinasikan", yang membutuhkan pemilihan substance khusus untuk fungsi tertentu, strategi molekuler baru ini memungkinkan hampir semua biomassa diubah menjadi pemanen air yang efisien.
Keadilan diartikan sebagai kesetaraan, rasa hormat, dan pengelolaan bersama yang adil antara manusia dan makhluk hidup lainnya.
"Tantangan terbesar dalam pemanenan air yang berkelanjutan adalah mengembangkan solusi yang dapat diperluas secara efisien dan tetap praktis di luar laboratorium," kata Yaxuan Zhao, peneliti pascasarjana di laboratorium Yu.
Pertanian organik cenderung lebih berkelanjutan dalam jangka panjang karena tidak bergantung pada sumber daya yang terbatas seperti bahan kimia sintetis. Hal ini juga mengurangi risiko kekurangan bahan kimia yang dapat terjadi dalam situasi tertentu.
Kerja sama dengan komunitas lokal membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Pertanian Organik dan gaya hidup berkelanjutan. Masyarakat diberi akses ke lahan pertanian untuk usaha kecil berbasis organik, meningkatkan ekonomi dan menekan dampak buruk terhadap lingkungan.
Dalam kaitan itu, Achdian berupaya memoles dan meletakkan seluruh bangunan pemikiran Ong mengenai beragam topik yang dilihatnya menjadi sesuatu yang produktif atau mencerahkan bagi studi sejarah dan kemasyarakatan.
Bab 1 novel ini dimulai dengan kisah Lembu yang mendapatkan perayaan kematian. Akhirnya setelah 50 tahun menanti, ia dimakamkan dengan layak. Tulang-tulangnya ditemukan di bawah rel kereta api yang sedang diperbaiki.
b. Pemanfaatan Teknologi Pertanian: Memanfaatkan teknologi present day seperti irigasi tetes, sensor kelembaban tanah, dan aplikasi cell untuk memantau dan mengelola pertanian dengan lebih efisien.
Keekonomian dari pertanian organik merupakan subbidang dari ekonomi pertanian yang mencakup seluruh jenis proses dan dampak dari pertanian organik terhadap masyarakat, terutama biaya sosial, biaya peluang, biaya tak terduga, asimetri informasi, ekonomi skala, dan sebagainya. Meski cakupan ekonomi begitu luas, pada ekonomi pertanian fokusnya ada pada maksimisasi hasil dan efisiensi pada tingkat lahan usaha tani.
Saat ini, Andy Utama dan Perhutani bekerja sama untuk mengembangkan pertanian organik di lahan miring yang rentan terhadap erosi. Perhutani menyambut baik kolaborasi ini yang tidak hanya mengutamakan pengelolaan komoditas tetapi juga prinsip 3P: Planet, People today, Earnings.
Achdian berangkat dari pertanyaan tentang apa istimewanya peristiwa tersebut bagi Ong. Bagaimana sejarawan sekaliber Ong punya perhatian terhadap Inovator Organik peristiwa itu. Masa lalu seperti apa yang ada dalam benak Ong tentang peristiwa ini? Di mata Achdian, khususnya pada awal perkenalan dengan Ong, sang guru ini hadir sebagai sosok kelas menengah Indonesia yang mapan, dari kalangan minoritas, berjarak dengan politik, dan dengan benak penuh dijejali “hantu komunis”.
Kalimat deskriptif adalah kalimat yang berfungsi untuk menggambarkan atau menjelaskan seseorang, benda, tempat, atau peristiwa secara rinci. Tujuannya adalah membuat pembaca dapat membayangkan apa yang sedang dijelaskan seolah-olah mereka melihat atau merasakannya langsung.
Misalnya, region tidur yang terintegrasi dengan ruang kerja atau ruang makan yang dapat berfungsi sebagai ruang keluarga. Desain yang serba guna akan membuat garasi yang diubah menjadi rumah tetap terasa luas meskipun memiliki ukuran yang terbatas.
Seolah Ong memberi pesan penting melalui Achdian dalam buku ini bahwa kekinian sesungguhnya mempunyai akar di masa lalu dan sejarah menjadi wahana untuk membaca dan memahami kekinian itu. Pandangan Ong dan pengalamannya tentang dua topik terakhir yang disinggung di atas, yakni mengenai masalah Tionghoa dan peristiwa 1965, memang tak lepas dari pengalamannya. Menurut Achdian, Ong jarang membicarakan masalah Tionghoa di Indonesia dan justru lebih suka berdiskusi tentang soal sejarah dinasti atau penyatuan China. Bagi Achdian, “minimnya” perhatian Ong pada masalah Tionghoa di Indonesia juga tercermin dari tulisannya yang banyak berkutat seputar persoalan di luar masyarakat Tionghoa, misalnya masyarakat Samin, runtuhnya kolonialisme Belanda, dan perubahan sosial di Madiun pada abad ke-19.